Keunggulan Sekolah Islam Terpadu untuk Anak Usia Dini

Keunggulan Sekolah Islam Terpadu untuk Anak Usia Dini

JSIT.EU.ORG - Keunggulan Sekolah Islam Terpadu untuk Anak Usia Dini bisa kita melakukan beberapa survey terlebih dahulu ke sekolah-sekolah yang memberikan pendidikan islam, ayah bunda sebagai orang tua wajib menentukan sekolah mana yang kamu anggap paling membuat ayah bunda percaya untuk masa depan anak.

Lalu apasaja yang menjadikan Sekolah Islam Terpadu Lebih dipilih banyak orang tua wali murid, dari golongan yang tidak mampu hingga para pejabat yang menitipkan anaknya pada pendidikan sekolah islam terpadu.

Perlu diketahui untuk para orang tua, Sekolah Islam Terpadu ini memiliki jaringan, atau komunitas yang disebut Jaringan Sekolah Islam Terpadu (JSIT) jadi orang tua harus pintar dan harus menanyakan dahulu kepada sekolah yang mengaku Sekolah Islam Terpadu, karena sekarang sudah banyak sekolah islam saja dengan menambahkan Sekolah Islam Terpadu, padahal mereka tidak masuk dalam komunitas resmi ke Jaringan Sekolah Islam Terpadu.

Apa Jadinya Jika Tidak Terdaftar di JSIT

Tentu saja ini menjadikan pertanyaan yang tepat untuk ayah bunda sekalian.? Pada dasarnya JSIT selain lembaga resmi yang diakui oleh pemerintah, JSIT juga memiliki kurikulum sendiri, selain kurikulum nasional yang dikelola oleh masing-masing sekolah islam terpadu.

Jika tidak terdaftar pada jaringan sekolah islam terpadu, tentu program atau capaian dalam memndidik anak tidak akan mencapai tujuan pada yang diprogramkan oleh jsit, maka dari itu sebagai orang tua, ayah bunda harus waspada untuk memilih sekolah islam terpadu, teliti dan tanyakan dengan kepala sekolah, apakah sekolah ini terdaftar pada Jaringan Islam Terpadu JSIT Indonesia atau tidak.

Itulah yang membedakan dengan sekolah islam yang mengatasnamakan Sekolah Islam Terpadu, namun cara mendidik serta kurikulumnya sangat jauh berbeda, maka waspadalah untuk para orang tua.

Memilih Sekolah Berbasis Jaringan Sekolah Islam Terpadu untuk Anak

Memilih Sekolah Berbasis Jaringan Sekolah Islam Terpadu untuk Anak

Sejak awal memilih dan memutuskan dimana anak menempuh pendidikan, saya dan suami bersepakat untuk menempatkannya di sekolah berbasis agama, agar anak mendapatkan bimbingan, panduan dan pemahaman tentang agama, khususnya Islam sebagai agama yang kami anut.

Memulai dari usia pra-sekolah (pendidikn anak usia dini), kami mendaftarkan anak ke sebuah Kelompok Bermain Islam Terpadu (KBIT) dengan masa bermain disana selama satu tahun. Kemudian berlanjut ke Taman Kanak-Kanak Islam Terpadu (TKIT) selama dua tahun.

Baca juga: Sekolah Unggulan Islam Terpadu

Mengenal pendidikan pra-sekolah ini, kami mendapatkan informasinya melalui kawan dan para tetangga. Banyak penawaran dan rekomendasi sekolah yang mereka berikan. Dengan pertimbangan awal bahwa jarak sekolah cukup dekat, biaya terjangkau, fasilitas yang lumayan memadai untuk kegiatan bermain anak, serta didukung oleh para pendidik yang profesional dan ramah anak, maka kami percayakan dan putuskan untuk mendaftarkannya.

Guna menyeleraskan program belajar mengajar dan pendidikan anak berbasis agama, maka kami pun mendaftarkan anak pada sekolah dasar, menengah pertama dan menengah atas melalui sekolah swasta yang tergabung dalam Jaringan Sekolah Islam Terpadu (JSIT).

Seperti yang saya kutip melalui Wikipedia, Jaringan Sekolah Islam Terpadu (JSIT) adalah organisasi yang beranggotakan Sekolah Islam Terpadu dari seluruh Indonesia. Termasuk di dalamnya:

  • Taman Kanak-kanak Islam Terpadu (TKIT)
  • Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT)
  • Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu (SMPIT)
  • Sekolah Menengah Atas Islam Terpadu (SMAIT)
  • Profil mengenai JSIT, pembaca bisa menyimaknya melalui halaman About website ini.

Tentu saja sekolah tersebut merupakan sekolah swasta yang menerapkan kurikulum nasional dan kurikulum JSIT.

Adanya berbagai pertimbangan dan hasil diskusi keluarga mengenai hal tersebut:

Pertama, kami mengetahui bahwa sekolah negeri maupun swasta memiliki keunggulan dan prestasi masing-masing dan fasilitas yang mereka berikan dalam menunjang proses belajar mengajar siswa dan guru. Namun, kami membutuhkan porsi lebih pada pendidikan agama Islam dalam proses tumbuh kembang pendidikan dan pemahaman anak.

Selain mengenal dan memahami ilmu umum, kami menginginkan anak juga mendapatkan pengenalan dan wawasan tentang agama sedari usia dini dan terus berlanjut berkesinambungan hingga menengah atas, bahkan pendidikan tinggi nantinya.

Kedua, sebagai orangtua, kami menyadari bahwa pendidikan agama dimulai dari keluarga inti untuk menanamkan nilai- nilai religius, norma sosial masyarakat dan hal-hal terbaik untuk anak, sebagai bekal dalam pergaulan dan kehidupan. Namun kami pun membutuhkan bimbingan dan pengajaran dari orang lain, seperti para ustaz dan ustazah di sekolah yang mengawasi, mengajarkan, membimbing di kegiatan belajar dengan nilai-nilai dan panduan agama.

Baca juga: Kemeriahan dan Keharuan Mewarnai Prosesi Wisuda

Ketiga, melalui kurikulum JSIT, anak mendapatkan pendidikan dan pengajaran tambahan yang memperkaya wawasan dan pengetahuan Islam, yang mendukung kegiatan kurikulum nasional.

Contohnya saat anak mengikuti kegiatan belajar mengajar di sekolah, memulai dengan doa bersama dengan membaca dzikir pagi (almatsurat) dan sholat sunnah dhuha berjamaah, membaca Al-Quran dan setoran hafalan secara berkelompok dan berlanjut mengikuti mata pelajaran seperti biasa.

Bahkan saat membahas bab tertentu di semua mapel secara umum, ustaz/ustazah memberikan penjelasan khusus berkaitan hal yang dibahas dengan sudut pandang ajaran Islam sesuai Alquran dan Hadist.

Hal ini menjadi nilai tambah dalam proses belajar mengajar dan pendidikan anak yang kami inginkan.

Keempat, berkenaan biaya pendidikan,  memang sekolah negeri dianggap lebih murah dibanding swasta. Hal ini dikarenakan sekolah negeri merupakan sekolah yang difasilitasi dan dimiliki oleh pemerintah.

Oleh sebab itu, biayanya bisa dikatakan lebih murah, bahkan ada beberapa yang tidak memungut biaya sepeser pun. Merupakan hal yang wajar karena sekolah negeri menerima bantuan dana dari pemerintah. 

Sedangkan sekolah swasta, mendapatkan biaya operasional dan lain sebagainya dari pembayaran awal pendidikan dan biaya bulanan dari orangtua siswa dan yayasan yang mengelolanya.

Terkait mahal atau murahnya dalam memilih sekolah untuk anak, tentu menjadi pertimbangan orang tua dalam memutuskannya, menyesuaikan dengan kemampuan finansial keluarga.

Kelima, memilih sekolah swasta pun perlu memperhatikan akreditasi yang dimiliki oleh nya.

Bagi kami selaku orang tua, pentingnya akreditasi sekolah sangat berguna sebagai informasi berkaitan dengan mutu atau kualitas dari penyelenggara pendidikan. Akreditasi adalah bentuk kepercayaan dan apresiasi penerintah dan masyarakat yang disematkan pada sekolah tersebut.

Sedangkan bagi anak sebagai siswa, manfaat akreditasi sekolah yaitu sebagai acuan atau pertimbangan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi, pindah sekolah ataupun karir/ pekerjaan di masa depan.

Kelak saat anak lulus dari sekolah tersebut dan menjadi bagian dari alumninya, akreditasi sekolah membantu penyerapan anak dalam dunia kerja saat dewasa. Semakin bagus nilai akreditasi sekolah maka lulusannya akan semakin mudah terserap di dunia kerja.

Besar harapan kami agar anak menjalani proses tumbuh kembang dan pemahaman akal budi di kehidupannya dengan berlandaskan pada pedoman ajaran agamanya. Menjadi insan yang beriman dan bertaqwa kepada Allah Swt., serta memiliki akhlak yang mulia.

Demikian, semoga artikel ini bermanfaat dan memberikan motivasi kepada para pembaca.

Salam sehat, salam bahagia!

Penulis: SISKA ARTATI
Pekerjaan: Guru - Ibu rumah tangga, guru privat, penyuka buku dan lagi senang Nulis
Editor: Admin Jsit.EU.ORG

Post a Comment

0 Comments